Sabtu, 20 Desember 2014

Wiraswasta

            Wiraswasta ialah alternative penyediaan lapangan pekerjaan minim bagi si pemilik modal itu sendiri. Dalam wiraswasta tercakup beberapa unsur penting yang satu sama lainnya saling terkait. Unsur-unsur tersebut adalah unsur pengetahuan, unsur ketrampilan, unsur sikap mental, dan unsur kewaspadaan. Dalam kehidupan kesehariannya, wiraswastawan yang baik akan menggunakan pemikiran dan geraknya secara otomatis dengan menggabungkan unsur-unsur tersebut.

Unsur-unsur Penting Wiraswata:

~Unsur pengetahuan mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki seseorang. Pada umumnya unsur pengetahuan banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang bersangkutan. Semakin tinggi dan semakin luas pendidikan seseorang, semakin tinggi dan semakin luas pula pengetahuannya. Kedalaman pemahaman akan diperoleh seseorang bilamana ia mendalami bidang yang digelutinya. Sedangkan orang yang lebih mementingkan pengetahuan luas pada umumnya akan menjadi generalis. Selain diperoleh dari pendidikan formal, pengetahuan juga dapat berkembang dari “belajar sendiri”. Dalam dunia usaha yang kompleks, diperlukan kemampuan yang komprehensif. Karena itu, wiraswastawan dituntut untuk mempunyai keluasan pengetahuan dan kemampuan penalaran yang tinggi.

~Unsur ketrampilan pada umumnya diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja nyata. Wiraswatawan yang dilengkapi dengan ketrampilan tinggi akan mempunyai pekuang keberhasilan yang lebih tinggi. Ketrampilan yang dimilikinya akan memudahkan dan memperlancar penyelesaian berbagai tugas yang harus dijalaninya.

~Unsur sikap mental menggambarkan reaksi sikap dan mental seseorang ketika menghadapi suatu situasi. Untuk berwiraswasta, secara umum dituntut adanya sikap mental yang fleksibel, sesuai dengan tuntutan dan perkemmbangan keadaan, dinamis, kreatif, dan penuh inisiatif. Pada situasi yang menguntungkan, wiraswastawan jempolan akan melaksanakan pekerjaannya tepat waktu sehingga kesempatan yang ada tidak hilang begitu saja. Sebaliknya, pada kondisi yang tidak menguntungkan, mereka mampu menunda dan menangguhkan pelaksanaan suatu pekerjaan dan memikirkan alternatif kesempatan yang lain.

~Unsur kewaspadaan merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam menghadapi keadaan yang akan datang. Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran atau rencana tindakan untuk menghadapi sesuatu yang mungkin terjadi atau diduga akan dialami. Sehubungan dengan itu, berwiraswasta juga berarti perlu mempertimbangkan sikap defensif atau ofensif. Bila sikap defensif yang dipilih, berarti wiraswastawan akan memikirkan strategi, taktik, dan rencana tindakan yang bersifat menghindari, mencegah, membelokkan, menutupi, ataupun memperkecil hal-hal yang merugikan pihaknya. Bila sikap ofensif yang dipilih, wiraswastawan justru mencoba melihat keuntungan yang dapat diperolehnya dari sesuatu yang diduganya akan terjadi. Dengan demikian, segala upaya berupa pemikiran ataupun tindakan ditujukan untuk memanfaatkan setiap kejadian dan kesempatan yang ada secara tepat dan sebaik mungkin, guna menghasilkan sesuatu yang berguna baginya. Jadi, wiraswastawan yang baik mampu mengambil kesempatan dalam kondisi yang menurut pandangan orang awam sulit dilakukan. Dalam kenyataannya, unsur kewaspadaan terkait erat dengan rencana tindakan wiraswastawan dalam mengantisipasi keadaan yang akan terjadi dimasa mendatang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar