Kewiraswastaan
(entrepreneurship) adalah
kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko dengan menginvestasikan dan
mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha, untuk memulai suatu perusahaan dan
menjadikannya berhasil. Melalui upaya yang dijalankannya, yang bersangkutan
merencanakan dan mengharapkan kompensasi dalam bentuk keuntungan di samping
juga kepuasan.
Selain memperoleh keuntungan,
berwiraswasta juga tak terlepas dari kemungkinan rugi. Sisi keuntungan
berwiraswasta adalah kemungkinan untuk mengatur tingkat keuntungan yang
diharapkan (semakin giat usaha dan waktu yang dicurahkan, akan semakin besar
harapan perolehan keuntungannya), melatih ketajaman intuisi bisnis,
meningkatkan sifat tanggung jawab terhadap
dirinya sendiri (juga terhadap keluarga dan bangsa), dan memiliki wewenang
untuk memerintah dan mengelola karyawannya. Sedangkan sisi kerugian
berwiraswasta adalah tanggung jawab yang besar terhadap kelangsungan
usaha, perlunya menjaga relasi yang baik terhadap pihak-pihak terkait dalam
rangka mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, menanggung beban akibat
kerugian perusahaan, pencurahan waktu kerja, maupun bentuk pengorbanan lainnya
yang berkaitan dengan keluarga.
Pada umumnya orang yang tidak berani
mengambil risiko akan menghindari kesempatan berwiraswasta. Karena, dengan
bekerja kepada orang lain, mereka memiliki tanggung jawab yang lebih ringan
atas kerugian perusahaan, memiliki jam kerja yang teratur, dan sering kali
memperoleh penghasilan tambahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar