Wiraswasta ialah
alternative penyediaan lapangan pekerjaan minim bagi si pemilik modal itu
sendiri. Dalam wiraswasta tercakup beberapa unsur penting yang satu sama
lainnya saling terkait. Unsur-unsur tersebut adalah unsur pengetahuan,
unsur ketrampilan, unsur sikap mental, dan unsur kewaspadaan.
Dalam kehidupan kesehariannya, wiraswastawan yang baik akan menggunakan
pemikiran dan geraknya secara otomatis dengan menggabungkan unsur-unsur
tersebut.
Unsur-unsur Penting Wiraswata:
~Unsur
pengetahuan mencirikan
tingkat penalaran yang dimiliki seseorang. Pada umumnya unsur pengetahuan
banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang bersangkutan. Semakin tinggi
dan semakin luas pendidikan seseorang, semakin tinggi dan semakin luas pula
pengetahuannya. Kedalaman pemahaman akan diperoleh seseorang bilamana ia
mendalami bidang yang digelutinya. Sedangkan orang yang lebih mementingkan
pengetahuan luas pada umumnya akan menjadi generalis. Selain diperoleh dari
pendidikan formal, pengetahuan juga dapat berkembang dari “belajar sendiri”.
Dalam dunia usaha yang kompleks, diperlukan kemampuan yang komprehensif. Karena
itu, wiraswastawan dituntut untuk mempunyai keluasan pengetahuan dan kemampuan
penalaran yang tinggi.
~Unsur
ketrampilan pada umumnya
diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja nyata. Wiraswatawan yang
dilengkapi dengan ketrampilan tinggi akan mempunyai pekuang keberhasilan yang
lebih tinggi. Ketrampilan yang dimilikinya akan memudahkan dan memperlancar
penyelesaian berbagai tugas yang harus dijalaninya.
~Unsur sikap
mental menggambarkan reaksi sikap dan
mental seseorang ketika menghadapi suatu situasi. Untuk berwiraswasta, secara
umum dituntut adanya sikap mental yang fleksibel, sesuai dengan tuntutan dan
perkemmbangan keadaan, dinamis, kreatif, dan penuh inisiatif. Pada situasi yang
menguntungkan, wiraswastawan jempolan akan melaksanakan pekerjaannya tepat
waktu sehingga kesempatan yang ada tidak hilang begitu saja. Sebaliknya, pada
kondisi yang tidak menguntungkan, mereka mampu menunda dan menangguhkan
pelaksanaan suatu pekerjaan dan memikirkan alternatif kesempatan yang lain.
~Unsur
kewaspadaan merupakan
paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam menghadapi keadaan yang akan
datang. Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran atau rencana tindakan untuk
menghadapi sesuatu yang mungkin terjadi atau diduga akan dialami. Sehubungan
dengan itu, berwiraswasta juga berarti perlu mempertimbangkan sikap defensif
atau ofensif. Bila sikap defensif yang dipilih, berarti wiraswastawan akan
memikirkan strategi, taktik, dan rencana tindakan yang bersifat menghindari,
mencegah, membelokkan, menutupi, ataupun memperkecil hal-hal yang merugikan
pihaknya. Bila sikap ofensif yang dipilih, wiraswastawan justru mencoba melihat
keuntungan yang dapat diperolehnya dari sesuatu yang diduganya akan terjadi.
Dengan demikian, segala upaya berupa pemikiran ataupun tindakan ditujukan untuk
memanfaatkan setiap kejadian dan kesempatan yang ada secara tepat dan sebaik
mungkin, guna menghasilkan sesuatu yang berguna baginya. Jadi, wiraswastawan
yang baik mampu mengambil kesempatan dalam kondisi yang menurut pandangan orang
awam sulit dilakukan. Dalam kenyataannya, unsur kewaspadaan terkait erat dengan
rencana tindakan wiraswastawan dalam mengantisipasi keadaan yang akan terjadi
dimasa mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar