Etika dalam akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen merupakan
suatu bidang keuangan yang merupakan sebuah bidang yang luas. Bidang ini
berpengaruh langsung terhadap kehidupan setiap orang dan organisasi. Akuntansi
keuangan merupakan bidang akuntansi yang mengkhususkan fungsi dan aktivitasnya
pada kegiatan pengolahan data akuntansi dari suatu perusahaan dan penyusunan
laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan berbagai pihak yaitu pihak internal
dan pihak eksternal. Akuntansi manajemen merupakan suatu sistem akuntansi yang
berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer
atau manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada
manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang akan memungkinkan manajemen akan
lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi pengawasan.
Etika
dalam Akuntansi Keuangan
Menurut Sugiarto (2002) Akuntansi keuangan adalah bagian dari
akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar,
seperti pemegang saham, kreditor, pemasok, serta pemerintah. Prinsip utama yang
dipakai dalam akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi (Aset = Liabilitas
+ Ekuitas). Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi
untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala
dari hasil pencatatan tersebut. Laporan ini yang disusun untuk kepentingan umum
dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau
dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang
saham.
Seorang
akuntan keuangan bertanggung jawab untuk:
1. Menyusun
laporan keuangan dari perusahaan secara integral, sehingga dapat digunakan oleh
pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan dalam pengambilan keputusan.
2. Membuat
laporan keuangan yang sesuai dengan karakterisitk kualitatif laporan keuangan
yaitu dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan (penyajian yang jujur,
substansi mengungguli bentuk, netralitas, pertimbangan sehat, kelengkapan),
dapat diperbandingkan, kendala informasi yang relevan dan handal (tepat waktu,
keseimbangan antara biaya dan manfaat, keseimbangan di antara karakterisitk
kualitatif), serta penyajian yang wajar.
Etika dalam akuntansi seringkali disebut sebagai suatu hal yang
klasik. Hal tersebut dikarenakan pengguna informasi akuntansi menggunakan
informasi yang penting serta membuat berbagai keputusan. Profesi dalam
akuntansi keuangan memegang rasa tanggung jawab yang tinggi kepada publik.
Tindakan akuntansi yang tidak benar, tidak hanya akan merusak bisnis, tetapi
juga merusak auditor perusahaan yang tidak mengungkapkan salah saji. Kode etik
yang kuat dan tingkat kepatuhan terhadap etika dapat menyebabkan kepercayaan
investor sehingga mengarah kepada hal yang kepastian dan merupakan hal yang
keamananbagi para investor.
Para akuntan dan auditor dapat menghindari dilema etika dengan
memiliki pemahaman yang baik tentang pengetahuan etika. Hal tersebut
memungkinkan mereka dapat membuat pilihan yang tepat. Mungkin hal itu tidak
berdampak baik bagi perusahaan tetapi dapat menguntungkan masyarakat yang
bergantung pada akuntan atau auditor. Aturan kode etik yang ada menjadi panutan
bagi akuntan dan auditor untuk mempertahankan standar etika dan memenuhi
kewajiban mereka terhadap masyarakat profesi dan organisasi yang mereka layani.
Beberapa bagian kode yang disoroti adalah integritas dan harus jujur dengan
transaksi mereka, objektivitas dan kebebasan dari konflik kepentingan,
kebebasan auditor dalam penampilan dan kenyataan, penerimaan kewajiban dan
pengungkapan kerahasiaan informasi non luar, kompetensi serta memiliki
pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan pekerjaannya.
Etika
dalam Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen adalah disiplin ilmu yang berkenaan dengan
penggunaan informasi akuntansi oleh para manajemen dan pihak-pihak internal
lainnya untuk keperluan penghitungan biaya produk, perencanaan, pengendalian
dan evaluasi, serta pengambilan keputusan. Definisi akuntansi manajemen menurut
Chartered Institute of Management Accountant, yaitu Penyatuan bagian manajemen
yang mencakup, penyajian dan penafsiran informasi yang digunakan untuk
perumusan strategi, aktivitas perencanaan dan pengendalian, pembuatan
keputusan, optimalisasi penggunaan sumber daya, pengungkapan kepada pemilik dan
pihak luar, pengungkapan kepada pekerja.
Akuntan manajemen mempunyai peran penting dalam menunjang
tercapainya tujuan perusahaan, dimana tujuan tersebut harus dicapai melalui
cara yang legal dan etis, maka para akuntan manajemen dituntut untuk bertindak
jujur, terpercaya, dan etis. Tanggung jawab yang dimiliki oleh seorang akuntan
manajemen lebih luas dibandingkan tanggung jawab seorang akuntan keuangan,
yaitu:
1. Perencanaan,
menyusun dan berpartisipasi dalam mengembangkan sistem perencanaan, menyusun
sasaran-sasaran yang diharapkan, dan memilih cara-cara yang tepat untuk
memonitor arah kemajuan dalam pencapaian sasaran.
2. Pengevaluasian,
mempertimbangkan implikasi-implikasi historical dan kejadian- kejadian yang
diharapkan, serta membantu memilih cara terbaik untuk bertindak.
3. Pengendalian,
menjamin integritas informasi finansial yang berhubungan dengan aktivitas
organisasi dan sumber-sumbernya, memonitor dan mengukur prestasi, dan
mengadakan tindakan koreksi yang diperlukan untuk mengembalikan kegiatan pada
cara- cara yang diharapkan.
4. Menjamin
pertanggungjawaban sumber, mengimplementasikan suatu sistem pelaporan yang
disesuaikan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi
sehingga sistem pelaporan tersebut dapat memberikan kontribusi kepada
efektifitas penggunaan sumber daya dan pengukuran prestasi manajemen.
5. Pelaporan
eksternal, ikut berpartisipasi dalam proses mengembangkan prinsip-prinsip
akuntansi yang mendasari pelaporan eksternal.
Etika
dalam Akuntansi Keuangan dan Manajemen
Etika dalam Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen adalah teori
tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik buruk dan
sejauh mana yang dapat ditentukan oleh akal sehat. Sedangkan akuntansi keuangan
adalah seni penyusunan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan pihak internal
dan pihak external. Manajemen keuangan dengan demikian merupakan suatu bidang
keuangan yang menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam sebuah organisasi untuk
menciptakan dan mempertahankan nilai melalui pengambilan putusan dan manajemen
sumber daya yang tepat.
Adapun beberapa etika yang harus di terapkan oleh para pelaku dalam
akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen dapat di jabarkan sebagai berikut :
1. Competance (Kompetensi), diartikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan atau
melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi oleh keterampilan dan
pengetahuan kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut.
2. Confidentiality (Kerahasiaan), adalah pencegahan bagi mereka yang tidak
berkepen-tingan dapat mencapai informasi,
berhubungan dengan data yang diberikan ke pihak lain untuk keperluan
tertentu dan hanya diperbolehkan untuk keperluan tertentu tersebut.
3. Integrity (Kejujuran), adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan
dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan. Menahan diri dari
aktivitas negatif yang dapat menghalangi dalam pencapaian tujuan organisasi.
4. Objectivity (Objekivitas), pada dasarnya tidak berpihak, dimana sesuatu secara
ideal dapat diterima oleh semua pihak, karena pernyataan yang diberikan
terhadapnya bukan merupakan hasil dari asumsi, prasangka, ataupun nilai-nilai
yang dianut oleh subjek tertentu.
Kriteria
Standar Perilaku Akuntan Manajemen
1. Competence (Kompetensi), Auditor harus menjaga kemampuan dan pengetahuan
profesional mereka pada tingkatan yang cukup tinggi dan tekun dalam
mengaplikasikannya ketika memberikan jasanya, diantaranya menjaga tingkat
kompetensi profesional, melaksanakan tugas profesional yang sesuai dengan hukum
dan menyediakan laporan yang lengkap dan transparan.
2. Confidentiality (Kerahasiaan), Auditor harus dapat menghormati dan menghargai
kerahasiaan informasi yang diperoleh dari pekerjaan dan hubungan
profesionalnya, diantaranya meliputi menahan diri supaya tidak menyingkap
informasi rahasia, menginformasikan pada bawahan (subordinat) dengan
memperhatikan kerahasiaan informasi, menahan diri dari penggunaan informasi
rahasia yang diperoleh.
3. Integrity (Kejujuran), Auditor harus jujur dan bersikap adil serta dapat
dipercaya dalam hubungan profesionalnya. Meliputi menghindari konflik
kepentingan yang tersirat maupun tersurat, menahan diri dari aktivitas yang
akan menghambat kemampuan, menolak hadiah, bantuan, atau keramahan yang akan
mempengaruhi segala macam tindakan dalam pekerjaan.
4. Whistle
Blowing, merupakan tindakan yang dilakukan
seorang atau beberapa karyawan untuk membocorkan kecurangan perusahaan kepada
pihak lain. Motivasi utamanya adalah moral. Whistle blowing sering
disamakan begitu saja dengan membuka rahasia perusahaan. Contohnya seorang
karyawan melaporkan kecurangan perusahaan yang membuang limbah pabrik ke
sungai.
Whistle blowing dibagi menjadi
dua yaitu :
a. Whistle
Blowing internal, yaitu
kecurangan dilaporkan kepada pimpinan perusahaan tertinggi, pemimpin yang
diberi tahu harus bersikap netral dan bijak, loyalitas moral bukan tertuju pada
orang, lembaga, otoritas, kedudukan, melainkan pada nilai moral: keadilan,
ketulusan, kejujuran, dan dengan demikian bukan karyawan yang harus selalu
loyal dan setia pada pemimpin melainkan sejauh mana pimpinan atau perusahaan
bertindak sesuai moral.
b. Whistle
Blowing eksternal, yaitu
membocorkan kecurangan perusahaan kepada pihak luar seperti masyarakat karena
kecurangan itu merugikan masyarakat, motivasi
utamanya adalah mencegah kerugian bagi banyak orang, yang perlu
diperhatikan adalah langkah yang tepat sebelum membocorkan kecurangan terebut
ke masyarakat, untuk membangun iklim bisnis yang baik dan etis memang dibutuhkan
perangkat legal yang adil dan baik.
Referensi
:
Agoes, Sukrisno dan Ardana, I Cenik. 2009. Etika Bisnis dan
Profesi:Tantangan Membangun Manusia Seutuhnya. Jakarta: Salemba Empat.
Keraf, Sonny. 1998. Etika Bisnis : Tuntutan dan Relivansinya.
Yogyakarta: Kanisius.
Sugiarto. 2002. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar